KOMUNIKASI DAKWAH PESANTREN TRADISIONAL DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM

  • Taufik Rahman Enjang AS Ahmad Sarbini

Abstract

Pesantren mempunyai kontribusi besar dalam mencerdaskan masyarakat di Indonesia, bukan saja mencerdaskan intelektual akan tetapi spiritual. Komunikasi dakwah Pesantren tradisional mempunyai ciri khas tersendiri dalam penyebarkan agama Islam. Ciri khas tersebut tidak memiliki oleh pesantren modern maupun sekolah formal lainya. Akan tetapi komunikasi dakwah yang ada di pesantren tradisional saat ini sudah mulai luntur karena banyak lembaga pesantren tradisional yang berubah kepada sistem modern. Komunikasi dakwah Pesantren Bustanul Wildan masih mempertahankan tradisi ketradisionalnya dalam hal sistem pengajarannya maupun aktivitas-aktivitas setiap harinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pola komunikasi dan bentuk komunikasi yang ada dipesantren Bustanul Wildan. Komunikasi santri dengan kyai melalui bahasa verbal maupun nonverbal. Penelitian ini digunakan dengan menggunakan teori intraksionisme simbolik, teori simbol dan teori tentang komunikasi identitas. Paradigma penelitian yang digunakan adalah kontruktivisme dengan pendekatan sosilogis, sedangkan jenis penelitian adalah penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata dari orang atau perilaku yang diamati. Metode studi kasus, yaitu berupa uraian dan penjelasan secara konfrensif mengenai berbagai aspek seseorang atau lembaga dan suatu situasi sosial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itu ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi dakwah pesantren Bustanul Wildan dalam penyebaran agama Islam mempunyai tiga pola komunikasi dan dua bentuk komunikasi. Tiga pola komunikasi tersebut adalah: (1) Pola komunikasi aksi (2) Pola komunikasi interaksi (3) Pola komunikasi transaksi. Pola komunikasi aksi bersifat satu arah antara kyai dengan santri, pola komunikasi interaksi bersifat dua arah antara kyai dengan santri dan pola komunikasi transaksi bersifat banyak arah yang saling mempengaruhi satu samalain antara kyai dengan santri. Bentuk komunikasi di pesantren Bustanul Wildan adalah: (1) Komunikasi interpersonal (2) Komunikasi kelompok. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang bertatap muka secara langsung antara kyai dengan santri dan masyarakat. Sedangkan bentuk komunikasi kelompok yang berlangsung di pesantren Bustanul Wildan mengunakan proses komunikasi primer, yakni proses komunikasi yang terjadi diantara para partisipannya sudah saling mengenal dalam waktu yang telah berlangsung lama.

Published
2019-06-08
How to Cite
Ahmad Sarbini, T. R. (2019). KOMUNIKASI DAKWAH PESANTREN TRADISIONAL DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM. At-Tadabbur : Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 9(1), 46-66. Retrieved from http://ejournal.an-nadwah.ac.id/index.php/Attadabbur/article/view/81