STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BATIK PESONA ADABINJAI DALAM PERSPEKTIF ISLAM DI KELURAHAN TUNGKAL III KUALA TUNGKAL
Abstract
Daya hidup usaha yang sudah berjalan, sangat bergantung kepada ketepatan memilih strategi saat menghadapi permasalahan. masih banyak wirausaha dalam menjalankan usahanya menggunakan cara-cara konvensional (misalnya, mengandalkan perasaan dan pengalaman), ketimbang melakukan perencanaan strategi yang baik. Hal ini perlu diluruskan apalagi bila usahanya sudah mulai jalan dan membutuhkan pengembangan lebih baik lagi. Batik pesona Adabinjai ini merupakan tempat lokasi membatik yang membuat produk batik cap dengan motif khas Tanjung Jabung Barat. Produk batik khas Tanjung Jabung Barat untuk kalangan masyarakat umum belum di kenal oleh seluruh kalangan, masih dikenal oleh kalangan tertentu hal ini tentu memerlukan strategi agar batik khas Tanjung Jabung Barat lebih di kenal oleh seluruh masyarakat umum baik di Tanjung Jabung Barat maupun diluar Tanjung Jabung Barat. Di tengah banyaknya pengrajin batik yang berhenti mengelola usahanya, namun batik pesona Adabinjai masih mampu tetap bertahan, maka menarik untuk diketahui apa saja strategi yang di gunakan sehingga tetap mampu bertahan menjalankan usahanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi,faktor pendukung, faktor penghambat, serta usaha mengatasi hambatan untuk pengembangan usaha batik Pesona Adabinjai dalam perspektif Islam di Kuala Tungkal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif atau suatu penelitian yang mengungkap adanya fenomena di lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu bahwa jenis jenis strategi pengembangan usaha yang digunakan ada dua yaitu strategi diversifikasi dan strategi bertahan, selain itu strategi lain yang digunakan ada dua yaitu strategi produksi dan strategi promosi. Sedangkan Faktor pendukungnya ada tiga yaitu skill dan kemampuan yang dimiliki, kemampuan membaca peluang, serta tersedianya modal. Dan Faktor penghambat nya ada tiga yaitu tersedianya persedian air, kurangnya tenaga kerja terampil, dan belum tersedianya lokasi produksi khusus
